PENGANTAR BISNIS MINGGU KE 7
PENGANTAR
BISNIS MINGGU 7
DEWI NURJANAH
(21215791)
RIVA OKTAVIYANDARI
(26215085)
1EB20
1. Buatlah
rangkuman tentang manajemen produksi dan layout pabrik?
Manajemen
Produksi dapat didefinisikan sebagai Proses yang secara continue dan efektif
menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumberdaya
secara efisien dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan manajemen ini
berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang dan jasa. Kegiatan produksi
yang menghasilkan barang dapat jelas terlihat seperti televisi, radio, motor,
mobil, dsb. Kegiatan seperti inilah digunakan istilah Manajemen Produksi.
Dalam perusaan
Jasa, kegiatan produksi tidak terlihat secara nyata. Misalnya seperti Bank, perusaan penerbangan
dsb. Produk yang dihasilkan tidak dalam bentuk yang bisa dilihat dengan mata,
misalnya kredit Bank, pelayanan di atas pesawat terbang dan ilmu yang
diajarkan. Kegiatan manajemen produksi dan operasi mencakup hal-hal berikut:
·
Aspek perencanaan.
Manajer produksi menentukan tujuan dari subsistem operasi dan mengembangkan
program, kebiajakan, dan prosedur yang diperlukan. Tahap ini mencakup penentuan
peranan dan fokus operasi, termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas,
dan perencanaan penggunaan sumberdaya produki.
·
Aspek Pengorganisasian.
Manajer menentukan struktur individu, grup, seksi, bagan, depertemen, dan
divisi dalam subsistem operasi untuk mencapai tujuannya. Manajer juga
menentukan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan serta mengatur wewenang dan
tanggung jawab yang diperlukan dalam melaksanakannya.
·
Aspek Kepemimpinan.
Dilaksanakan dengan memimpin, mengawasi dan memotivasi karyawan untuk
menunaikan tugasnya.
·
Aspek Pengendalian.
Aspek ini dilakukan dengan mengembangkan standar dan jaringan komunikasi yang
diperlukan agar pengorganisasian dan penggerakan sesuai rencana.
LAYOUT PABRIK
Layout Pabrik
merupakan pengaturan tata letak fasilitas fisik dan peralatan. Pengaturan
tersebut ditunjukkan untuk mempermudah proses produksi, ekonomis, aman, dan
nyaman sehingga tercipta suasana kerja yang menyenangkan.
Dalam
perencanaan layout suatu pabrik, perlu diperhatikan ifisiensi penggunaan
peralatan, tenaga kerja, ruangan, serta keamanan. Bila faktor-faktor tersebut
diperhatikan dan digunakan dalam perencanaan layout pabrik, diharapkan dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk akhir. Layout yang baik juga dapat
menghemat penggunaan ruangan, menghemat waktu tunggu, memperlancar distribusi
bahan dan pergerakan tenaga kerja selama proses produksi, serta meningkatkan
produktivitas pekerjaan.
Beberapa
hal yang harus dilakukan sebelum menentukan Layout pabrik adalah analisis
produk, proses, dan peralatan. Analisis produk berkaitan dengan jumlah jenis
produk yang dihasilkan dan kapasitas produksi dari setiap jenis produksi yang
dihasilkan. Hal tersebut akan menentukan kebutuhan ruangan dalam pengaturan
letak peralatan. Contohnya seperti Ruangan yang dibutuhkan untuk pabrik bumbu
instan kering skala kecil yaitu ruang pencucian dan penyimpanan bahan baku,
ruang pengirisan, pemblansiran, pengeringan dan penepungan, ruang formulasi,
ruang pengemasan, ruang penyimpanan produk, serta ruang administrasi.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi Layout pabrik, diantaranya produk, bahan mentah, dan tenaga kerja.
Produk, bila ukuran
produk dihasilkannya besar, sebaiknya gunakan fixwd position layout. Bila
produk yang dibuat ringan, dan dapat dipindah, bisa dipakai layout ban
berjalan.
Bahan Mentah.
Bila bahan baku berupa cairan, pemakaian pipa menjadi penting dan ini
mempengaruhi layout karna letak pipa-pipa harus aman.
Tenaga Kerja.
Bila mereka berhubungan langsung dengan produ, maka perlu dipakai product
layout agar pengawasan lebih mudah.
Macam-macam
Layout
1. Layout
Fungsional (Proses)
Dalam layout ini,
mesin-mesin dan peralatan yang mempunyai
fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang
tertentu.
Layout ini biasanya
digunakan untuk perusahaan yang memenuhi pesanan dimana banyak terdapat
pesanan-pesanan yang berbeda, baik bentuk, kualitas maupun jumlahnya.
Kebaikan layout
fungsional :
1. Dapat
mengakibatkan pemanfaatan optimal mesin, spesialisasi mesin dan tenaga kerja.
2. Bagian-bagian
fungsional luwes dan dapat memperoses berbagai jenis produksi.
3. Karena
mesinnya merupakan mesin sebaguna, maka biayanya lebih rendah dibandingkan
dengan mesin khusus.
4. Produk
dan layanan yang memerlukan proses yang bermacam-macam dengan mudah diproses.
5. Tidak
terpengaruh dengan adanya kemungkinan satu mesin rusak.
6. Mesin
dan karyawan saling bergantung, sehingga metode ini sangat sesuai untuk
pelaksanaaan system upah borongan.
Kekurangan
Layout Fungsional :
1. Operasi
mesin sebaguna biasanya lebih lamban
dari pada mesin khusus.
2. Pengendalian
bahan dan biaya angkut bahan dalam pabrik relative tinggi.
3. Penentuan
jalannya proses (routing), penentuan jadwal (scheduling ) dan akuntansi
biayanya sulit sebab setiap pesanan harus dikerjakan sendiri.
4. Sulit
dilakukan keseimbangan tenaga kerja dan mesin-mesin.
2. Layout
Produk
Disini mesin-mesin dan
perlengkapan disusun berdasarkan urutan operasi yang diperlukan bagi produk
yang dibuat. Dalam hal ini biasanya
perusahaan memproduksi satu macam produk secara terus-menerus dalam jumlah yang
besar.
Kelebihan Layout
Produk.
3. Rendahnya
biaya variebel per unit.
4. Biaya
penanganan bahan yang rendah.
5. Mengurangi
persediaan barang setelah jadi.
6. Proses
peengawasan yng lebih mudah.
7. Hasil
keluaran produksi yang lebih cepat.
Kekurangan
Layout Produk :
1. Dibutuhkan
volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk menjalankan proses cukup
besar.
2. Adanya
pekerjaan yang berhenti pada satu titik mengakibatkan seluruh operasi
terganggu.
3. Flaksibilitas
yang ada kurang saat menangani tingkat
produksi yang berbeda.
8. Layout
Kelompok.
Memisahkaan
daerah atau tempat serta kelompok mesin yang membuat serangkaian komponen yang
memerlukan pemrosesan sama. Setiap komponen diselesaikan di tempat khusus
tersebut.
Kebaikan Layout
kelompok :
1. Menghemat
biayaa pengendalian bahan.
2. Mudah
mengetahui dimana setia kelompok produk berasa.
3. Waktu
pengiriman barang jadi dapat lebih tepat ditentukan scheduling sederhana.
4. Biaya
tetap dapat dikurangi karena orang bisa mendasarkan diri pada kegiatan yang
lalu.
Kekurangan
Layout Kelompok:
1. Pemanfaatan
fasilitas tidak penuh.
2. Perlu
pengendalian bahan yang baik.
3. Bagiaan-bagian tidak luwes.
4. Mesin
sebaguna harus dimanfaatkan penuh.
4. Layout posisi tetap
Menempatkan produk-produk kompleks
yang sedang dirakit paada suatu tempat, seperti pembuatan pesawat, kapal, dan
lain-lain.
Sumber:
Prasetyo,
Hery dan Fitri, Lukiastuti. 2009. Manajemen
Operasi. Yogyakarta: Media Pressindo.
Umar,
Husein. 2000. Business An Introduction.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hambali, Erliza, dkk. 2005. Membuat
Bumbu Instan Kering. Jakarta: Penebar Swadaya
Komentar
Posting Komentar