Pengembangan SDM (pengertian, jenis, contoh)
A.
Pengembangan
SDM
Menurut Leonard Nadler, pengembangan
SDM adalah sebuah rangkaian aktivitas perusahaan yang dilakukan dalam waktu
tertentu dan dirancang untuk melahirkan perubahan sikap karyawan.
Sementara
itu, menurut Prof. T.V. Rao, pengembangan SDM adalah proses di mana karyawan
dalam sebuah perusahaan dibantu secara terencana untuk meningkatkan kemampuan
sehingga bisa menyelesaikan berbagai macam tugas yang berhubungan dengan peran
mereka di masa depan. Menurutnya, pengembangan SDM juga merupakan proses
pengembangan kemampuan karyawan sebagai seorang individu dan menemukan serta
memanfaatkan potensi yang ada.
B.
Jenis –
Jenis Pengambangan SDM
7 jenis pelatihan dan pengembangan SDM untuk
perusahaan sebagai berikut:`
1. Melatih Keahlian Karyawan (Skill
Training)
Pelatihan dan pengembangan pertama
yang bisa dilakukan pada SDM atau karyawan perusahaan adalah dengan melatih
keahliannya atau bisa disebut juga skill training. Pelatihan ini juga cukup
sering dilakukan oleh beberapa perusahaan. Program pelatihan ini terbilang
sederhana, caranya bisa dengan menilai apa yang menjadi kebutuhan ataupun
kekurangan yang kemudian bisa diidentifikasikan lewat penilaian yang lebih
teliti.
2. Pelatihan Ulang (Retraining)
Perusahaan juga bisa melakukan
pelatihan ulang atau disebut juga retraining agar bisa memberikan keahlian yang
benar-benar dibutuhkan oleh SDM yang ada. Hal ini dilakukan guna menghadapi
kondisi tuntutan pekerjaan yang akan terus berubah. Sehingga dengan pelatihan
ini SDM yang ada di dalam perusahaan bisa bekerja dengan lebih percaya diri
ketika menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Cross Functional Training
Pelatihan dan pengembangan yang bisa
dilakukan selanjutnya adalah melakukan pelatihan lintas fungsional. Ini
merupakan pelatihan yang akan melibatkan para karyawan perusahaan agar bisa
melakukan aktivitas kerja di dalam bidang yang lainnya, selain pekerjaan
utamanya.
4. Pelatihan tim (team training)
Memberikan pelatihan tim kepada SDM
perusahaan merupakan hal yang sangat dianjurkan. Karena bagaimanapun juga
karyawan di dalam perusahaan tidak akan bekerja sendirian, mereka harus bisa
menyelesaikan masalah atau pekerjaan secara tim agar tujuan perusahaan bisa
tercapai.
5. Melatih kreatifitas perusahaan
Proses pelatihan kreativitas atau
disebut juga creativity training merupakan program pelatihan dan pengembangan
yang bisa memberikan peluang agar SDM perusahaan bisa mengeluarkan sebuah
gagasan berdasarkan nilai rasional. Gagasan itu nantinya akan lebih
dikembangkan agar bisa membangun perusahaan menjadi lebih baik lagi.
6. Pelatihan mengenai teknologi yang
berhubungan dengan perusahaan
Sekarang ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Perusahaan tidak
dapat menutup mata bahwa pastinya ada saja teknologi yang mempengaruhi sistem
kerja dalam perusahaan. Bila tidak bisa menerimanya maka bukan tidak mungkin
malah akan menyebabkan ketertinggalan dan tidak akan berkembang. Oleh sebab
itulah, ketika menyadari bahwa pengaruhnya cukup besar, sebaiknya perusahaan
memberikan sebuah pelatihan kepada SDM di dalamnya agar tidak gagap teknologi
atau gaptek. Dengan begitu, SDM akan bisa melakukan pekerjaan secara produktif,
kreatif dan inovatif sesuai dengan zamannya.
7. Pelatihan bahasa
Pelatihan dan pengembangan mengenai bahasa juga sebaiknya harus
dipertimbangkan bila perusahaan ingin lebih berkembang. Jangan menutup mata
dengan perbedaan bahasa, karena bisa saja pasar yang ditargetkan perusahaan
ternyata adanya di luar negeri bukan di Indonesia. Ambilah peluang pasar
tersebut bila memang itu baik untuk perusahaan.
C. Strategi PT. Telkom dalam Pengembangan
dan Pelatihan SDM
PT. Telkom ialah
satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan
jaringan terbesar di Indonesia. Yang memiliki Visi, menjadi pemimpin dalam
bidang telekomunikasi, informasi, media, pendidikan dan jasa dalam negeri. Lalu
Misi, menyediakan layanan “more for less” TIMES dan menjadi
model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Untuk mencapai Visi dan Misi diatas, tentunya PT.
Telkom perlu menyusun strategi dalam mengelola SDMnya dalam bentuk pelatihan
dan pengembangan SDM. Untuk itu PT. Telkom menyusun Human Capital
Master Plan (Human Capital Management menurut Chatzkel adalah merupaka
upaya untuk mengelola dan mengembangkan kemampuan manusia untuk mencapai
tingkat signifikan yang lebih tinggi secara kinerjanya, yang dimaksud
membantunya dalam penentuan pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan oleh
SDMnya.
Pengembangan kompetensi SDM yang dilakukan oleh PT.
Telkom, dititikberatkan pada hal-hal berikut:
1. Pengembangan
karakter yang didasarkan pada budaya Perusahaan The Telkom Way,
2. Pengembangan
kompetensi yang berstandar global, dan
3. Pengembangan kepemimpinan yang didasarkan pada Telkom Leadership Architecture yang
berdasarkan prinsip Lead by Heart dan Manage by Head.
Sama seperti kebanyakan perusahaan
lainnya, Telkom juga seringkali mengadakan pendidikan dan pelatihan berkala
yang berfokus pada pengembangan serta perubahan kompetensi. Pelatihan dan
pendidikan berkala diadakan dan biasanya terkait secara tidak langsung maupun
langsung terhadap strategi operasional dan bisnis.
Lebih jauh lagi, proses pelatihan dan
pendidikan dilakukan guna memperkuat basis kompetensi karyawan, supaya mereka
mampu dan peka dalam menyikapi berbagai macam perubahan yang terkait dengan
perkembangan sistem telekomunikasi.
Ada beberapa strategi pengembangan
kompetensi yang sering dilakukan oleh Telkom, yakni:
1.
DNA Strategy.
Pelatihan yang dilakukan guna menggali lebih banyak informasi terkait
dengan berbagai macam produk yang ditawarkan Telkom Group, yang meliputi
konten, aplikasi, network, dan device.
2.
Accelerate Strategy.
Pelatihan yang fokus pada akuisisi dan penetrasi, dan dalam banyak hal
terkait dengan peningkatan proses bisnis.
3.
Empower Strategy,
Jenis pengembangan kompetensi yang berhubungan dengan peningkatan
penjualan, pemberdayaan manusia, serta saluran pengiriman.
4.
Lateral Strategy,
Jenis pelatihan yang mengarah kepada community marketing dan many to many
marketing.
Telkom juga menyediakan program yang apik guna
mengembangkan kepemimpinan di masa depan, meliputi program:
1.
Kepemimpinan
Tingkat Dasar,
2.
Kepemimpinan
Tingkat Menengah, dan
3.
Kepemimpinan
Tingkat Senior.
Proses pengembangan kompetensi juga pada dasarnya berhubungan
dengan sejumlah program internal lain di lingkup kerja Telkom, seperti
knowledge management. Ini adalah sebuah upaya yang digalakkan, di mana
masing-masing karyawan memiliki kesempatan untuk berbagi informasi, konsep, dan
bertukar ide melalui artikel tertentu. Dalam alur pengembangan kompetensi
karyawan, Telkom juga membuat sistem di mana penilaian objektif atas kemampuan
karyawan diterapkan dengan baik. Sistem penilaian kompetensi di Telkom
didasarkan pada dua aspek, yakni:
A.
Aspek proses, atau proses yang berdasarkan syarat-syarat yang melekat pada
jenis kompetensi tertentu
B.
Aspek hasil yang menekankan pada sasaran kerja individual.
Nilai yang diperoleh berdasarkan kedua
aspek yang disebut di atas kemudian dihubungkan dengan beragam proses lainnya, yakni
pemanfaatan hasil untuk kepentingan pengembangan kinerja, penghargaan atau
remunerasi, pengembangan karir, serta pengembangan kompetensi. Yang disebut
terakhir ini terbuka peluangnya bagi para karyawan yang memiliki bakat khusus
dan kinerja yang berkualitas.
Jalur pengembangan kompetensi
disediakan oleh Telkom melalui Program Pengembangan Terpadu, yang pada dasarnya
dipersiapkan guna memupuk calon pemimpin di sejumlah posisi penting di dalam
perusahaan. Para calon pemimpin dijaring menggunakan data top talent yang
berisi daftar karyawan yang memiliki kinerja dan kompetensi paling tinggi.
Dengan jenjang dan sistem pengembangan
sumber daya manusia yang panjang dan ditopang oleh sistem yang agak rumit,
tidak heran bahwa Telkom memang terlihat memiliki niat serius dalam mendidik
karyawannya.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar